Ketua MK Moh Mahfud MD katakan demokrasi Indonesia sudah melenceng. Foto: Sgp |
Kecenderungan demokrasi sudah mulai dibajak oleh kelompok mayoritas.
Lantaran demokrasi yang tak dikendalikan dengan nomokrasi (kedaulatan hukum) mengakibatkan Indonesia terserang penyakit “imun” (kebal) yang berbahaya.
“Bangsa kita saat ini sudah kebal dari rasa sakit yang sebenarnya menyakitkan, tetapi kenyataannya biasa saja,” kata Ketua MK Moh Mahfud MD usai menerima Pengurus Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Gedung MK Jakarta, Rabu (12/5).
DPP KNPI menemui Ketua MK dalam rangka rencana persiapan penyelenggaraan Forum Musyawarah Paripurna KNPI yang akan membahas akar persoalan kebangsaan dalam kerangka eksistensi Negara Kesatuan RI.
Ia menegaskan pelaksanaan demokrasi (kedaulatan rakyat) saat ini melenceng dari yang diharapkan karena demokrasi tidak diimbangi dengan nomokrasi dan supremasi hukum. Hal inilah yang meyebabkan Indonesia sepertinya kebal dari rasa sakit. “Kita punya penyakit, tetapi tidak merasa sakit, tiba-tiba mematikan, ini berbahaya,” ujarnya menganalogikan.
Mahfud mengatakan imunitas yang berbahaya ini tercermin dari maraknya kasus-kasus korupsi yang dianggap sudah lumrah. “Hampir setiap hari kita disuguhi berita kasus korupsi baru, awalnya kita kaget, tetapi lama-kelamaan sekarang ini rasa kaget menjadi hilang, sehingga kasus korupsi dianggap biasa,” kata Mahfud. Selain itu, ancaman terhadap keutuhan NKRI pun sudah dianggap hal biasa oleh masyarakat. “Ini sangat berbahaya untuk masa depan bangsa, jika keadaan seperti ini tidak segera diatasi,” katanya. “Kita berharap NKRI Indonesia ini bisa abadi untuk ribuan tahun.”
Ketua DPP KNPI Aziz Syamsuddin menambahkan selain persoalan korupsi, juga soal narkoba, perpecahan antar umat beragama. “Ada yang mengatakan narkoba harus dilegalkan, padahal UU Narkotika sudah jelas menyatakan ilegal, kita juga akan fokus membahas perpecahan antar elemen bangsa dalam forum musyawarah KNPI nanti,” kata Aziz.
Ia juga mengeluhkan masih adanya bandar narkoba yang berkeliaran dalam penjara. “Dalam penjara pun bisa menjadi ‘gudang’ narkoba yang sudah menjadi rahasia umum, sama halnya dengan korupsi ratusan miliar yang dianggap biasa saja. Ini yang menjadi masalah anak bangsa yang harus segala diatasi.”
Ia menilai kecenderungan demokrasi sudah mulai dibajak oleh kelompok mayoritas yang juga terjadi di berbagai daerah. Meski tidak secara menyeluruh, tetapi akan menjadi penyakit menular. “Ini akan menjadi ‘penyakit’ menular yang akan membentuk raja-raja kecil, ini harus segera kita cegah,” kata pria yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR itu.
Karena itu, dalam forum musyawarah KNPI nanti akan dibahas semua persoalan bangsa ini untuk mencari akar persoalannya. “Apakah legislasi yang perlu dibenahi dalam beberapa sisi atau membenahi sistem demokrasi yang saat ini kecenderungannya mulai dibajak mayoritas kekuasaan,” tambahnya.
Lantaran demokrasi yang tak dikendalikan dengan nomokrasi (kedaulatan hukum) mengakibatkan Indonesia terserang penyakit “imun” (kebal) yang berbahaya.
“Bangsa kita saat ini sudah kebal dari rasa sakit yang sebenarnya menyakitkan, tetapi kenyataannya biasa saja,” kata Ketua MK Moh Mahfud MD usai menerima Pengurus Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Gedung MK Jakarta, Rabu (12/5).
DPP KNPI menemui Ketua MK dalam rangka rencana persiapan penyelenggaraan Forum Musyawarah Paripurna KNPI yang akan membahas akar persoalan kebangsaan dalam kerangka eksistensi Negara Kesatuan RI.
Ia menegaskan pelaksanaan demokrasi (kedaulatan rakyat) saat ini melenceng dari yang diharapkan karena demokrasi tidak diimbangi dengan nomokrasi dan supremasi hukum. Hal inilah yang meyebabkan Indonesia sepertinya kebal dari rasa sakit. “Kita punya penyakit, tetapi tidak merasa sakit, tiba-tiba mematikan, ini berbahaya,” ujarnya menganalogikan.
Mahfud mengatakan imunitas yang berbahaya ini tercermin dari maraknya kasus-kasus korupsi yang dianggap sudah lumrah. “Hampir setiap hari kita disuguhi berita kasus korupsi baru, awalnya kita kaget, tetapi lama-kelamaan sekarang ini rasa kaget menjadi hilang, sehingga kasus korupsi dianggap biasa,” kata Mahfud. Selain itu, ancaman terhadap keutuhan NKRI pun sudah dianggap hal biasa oleh masyarakat. “Ini sangat berbahaya untuk masa depan bangsa, jika keadaan seperti ini tidak segera diatasi,” katanya. “Kita berharap NKRI Indonesia ini bisa abadi untuk ribuan tahun.”
Ketua DPP KNPI Aziz Syamsuddin menambahkan selain persoalan korupsi, juga soal narkoba, perpecahan antar umat beragama. “Ada yang mengatakan narkoba harus dilegalkan, padahal UU Narkotika sudah jelas menyatakan ilegal, kita juga akan fokus membahas perpecahan antar elemen bangsa dalam forum musyawarah KNPI nanti,” kata Aziz.
Ia juga mengeluhkan masih adanya bandar narkoba yang berkeliaran dalam penjara. “Dalam penjara pun bisa menjadi ‘gudang’ narkoba yang sudah menjadi rahasia umum, sama halnya dengan korupsi ratusan miliar yang dianggap biasa saja. Ini yang menjadi masalah anak bangsa yang harus segala diatasi.”
Ia menilai kecenderungan demokrasi sudah mulai dibajak oleh kelompok mayoritas yang juga terjadi di berbagai daerah. Meski tidak secara menyeluruh, tetapi akan menjadi penyakit menular. “Ini akan menjadi ‘penyakit’ menular yang akan membentuk raja-raja kecil, ini harus segera kita cegah,” kata pria yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR itu.
Karena itu, dalam forum musyawarah KNPI nanti akan dibahas semua persoalan bangsa ini untuk mencari akar persoalannya. “Apakah legislasi yang perlu dibenahi dalam beberapa sisi atau membenahi sistem demokrasi yang saat ini kecenderungannya mulai dibajak mayoritas kekuasaan,” tambahnya.
Sumber : Hukumo Online
Posting Komentar